Dalam dinamika politik internal PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya, penunjukan Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya menggantikan Whisnu Sakti Buana pada tahun 2019 menimbulkan berbagai reaksi. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan upaya regenerasi dalam tubuh partai, tetapi juga memunculkan sejumlah alasan yang mendasari perubahan kepemimpinan tersebut.
1. Regenerasi Kepemimpinan dalam Partai
Salah satu alasan utama penggantian Whisnu Sakti Buana oleh Adi Sutarwijono adalah kebutuhan akan regenerasi kepemimpinan dalam tubuh PDIP Surabaya. Whisnu telah menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya selama dua periode, yaitu sejak 2010 hingga 2020. Dengan masa jabatan yang panjang tersebut, DPP PDIP merasa perlu untuk memberikan kesempatan kepada kader lain untuk memimpin dan membawa pembaruan dalam struktur partai di tingkat kota
2. Penurunan Perolehan Kursi dalam Pemilu 2024
Pada Pemilu 2024, PDIP Surabaya mengalami penurunan jumlah kursi di DPRD Kota Surabaya, dari 15 kursi pada Pemilu 2019 menjadi 11 kursi. Meskipun demikian, PDIP tetap mempertahankan posisi Ketua DPRD Kota Surabaya.
3. Respons terhadap Dinamika Politik Eksternal
Selain faktor internal, dinamika politik eksternal juga mempengaruhi keputusan DPP PDIP dalam mengganti kepemimpinan di Surabaya. Situasi politik yang kompetitif dan perubahan peta kekuatan politik di tingkat nasional dan daerah menuntut PDIP untuk menyesuaikan strategi dan kepemimpinan di setiap daerah. Adi Sutarwijono dianggap memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan tersebut dan membawa PDIP Surabaya beradaptasi dengan perubahan yang ada .
4. Peneguhan Kesetiaan terhadap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri
Setelah penunjukan Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya, sejumlah PAC di Surabaya menyatakan kesetiaan dan patuh terhadap keputusan DPP serta mendukung kepemimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri
5. Kesimpulan: Langkah Strategis Menuju Pembaruan
Keputusan untuk mengganti Adi Sutarwijono dari jabatan Ketua DPC PDIP Surabaya mencerminkan langkah strategis DPP PDIP dalam melakukan pembaruan dan regenerasi kepemimpinan. Meskipun menghadapi tantangan dan dinamika internal, PDIP Surabaya tetap menunjukkan komitmennya untuk menjaga soliditas dan kesetiaan terhadap keputusan partai. Langkah ini diharapkan dapat membawa PDIP Surabaya menuju arah yang lebih baik dan mampu menghadapi tantangan politik di masa depan.